About this blog

Friday, June 22, 2007

26th Story: “Kisah si Pejuang Cinta”

Sekilas memang salah seorang temanku ini seorang yang bisa dibilang tegar dan tegas. Bisa dibilang juga gak akan pantang menyerah dan selalu semangat menghadapi apapun itu. Sekarang sebut saja dia pejuang. Sewaktu ayahnya meninggal, dia memang menangis keras karena ayahnya adalah satu-satunya yang dia punya di dunia, sedari kecil pejuang sudah piatu, sang ibu tercinta wafat ketika melahirkannya. Sekarang Pejuang tinggal bersama ibu tirinya dan adik-adiknya. Tapi ibu tirinya yang satu ini bukan sekejam ibu kota lho.

Ada sesuatu yang membuat si Pejuang selalu semangat menghadapi hidup. Ternyata ada seorang wanita yang selalu berada disampingnya, bisa disebut sebagai kekasih hati kali ya...Semua yang si Pejuang lakukan ternyata hanya untuk sang kekasih. Misalnya, dari berganti pekerjaan dari seorang freelancer menjadi pegawai tetap, padahal cita-cita utama sang pejuang adalah membangun usahanya sendiri dan bukan menjadi orang bayaran.

Kisah hidup memang gak semulus pantat bayi, tiba-tiba ditengah jalan sang calon mertua memutuskan secara sepihak tali kasih mereka. Dan yang paling pahit, pemutusan itu sebulan sebelum hari pernikahan. Padahal cincin kawin emas putih bertahtakan permata sudah dia beli. Sedih ya kisahnya...Di balik semua kejadian, pasti ada hikmahnya, dan mungkin saja ada seseorang yang lebih baik dari mantan kekasihnya yang sekarang. Dan mungkin kebahagain yang tak terduga akan ada dijalannya saat ini, hanya tinggal menunggu waktu. InsyaAllah....

Walau kini gak ada lagi sinar semangat cinta di wajahnya, but The Good Point is, si pejuang gak sampai kayak Romeo lho, yang rela bunuh diri demi cinta...Life must gogon and gogon otre!!. (Kira-kira kalo laki-laki itu bisa menangis karena cinta gak ya...?Belum pernah liat seh kecuali di TV...). Pejuang cinta yang dulu mati-matian membela cintanya kini berjuang demi hidup nya dan keluarganya. Kini sebut dia Pejuang Cinta. END.