Ada seorang tetangga gw yang punya cerita hebat tentang perjalanan cintanya yang sangat romantis. Kisahnya bermula ketika Ia berteman dengan seorang atlit bulutangkis di kampungnya yang pada saat itu sama-sama masih duduk di bangku SMP. Singkat kata singkat cerita, akhirnya mereka jadian, lalu pacaran secara diam-diam (backstreet). Kerena keadaan ekonomi yang mendesak dan hubungan yang jauh dari restu sang ayah, kekasihnya merentau ke Jakarta untuk mengadu nasib. Dalam penantian yang sangat lama dia terus merayu ayahnya untuk merestui hubungan mereka, tetapi bukan restu yang didapat ketika tahu si calon menantu hanya bekerja menjadi preman di Jakarta, si ayah makin marah. Well, seperi Romeo and Juliet si cewek memutuskan untuk pergi ke Jakarta mengikuti sang kekasih, melaui wali hakim dan restu yang setengah dari sang Ayah mereka menikah di Jakarta dan meniti hidupnya dari nol. Dari menumpang tinggal dengan saudara, berdagang makanan kecil-kecilan, dan tinggal di satu kamar yang sangat sempit mereka jalani. Kini mereka sudah mempunyai dua orang anak, menempati warung yang lumayan agak luas, dan mengontrak di kontrakan yang agak luas pula. Kuncinya cuma satu katanya, bersabar dan berdo’a. They are more than Romeo and Juliet , they are more successful, isnt it?!!!
•Andai kata Romeo dan Juliet pada akhir kisahnya gak misunderstanding dan lebih mengandalkan akal mereka ketimbang perasaan, mungkin mereka bakal punya kehidupan yang succsess dan gak bunuh diri kayak gitu kan dosa...(kalo gak mati bukan Romeo and Juliet dong namanya...Jadinya Sassy Girl Chun Hyang doong..!!)
Friday, June 22, 2007
13th Story: “More Than Romeo and Juliet”
Friday, June 22, 2007
ArsyAulia